Destinasi Wisata Banggai
|
K
|
Hampir setiap bulan banyak turis mancanegara maupun domestik yang berkunjung untuk menikmati keindahan alam. Gugusan pulau-pulau di banggai yang pada umumnya bertopografi datar, pantai berpasir putih, vegetasi pohon kelapa dan cemara pantai namun beberapa pantai juga bertopografi bukit dan di tumbuhi oleh mangrove di sekelilingnya. Dengan kondisi topografi tersebut menyugukan beberapa wisata antara lain panorama keindahan Garis pantai ± 3500 m dengan hamparan pasir putih halus yang di tumbuhi nyiur dan pinus laut, mempunyai kondisi perairan yang teduh dan tingkat Keanekaragaman genetika ekosistim laut yg cukup tinggi serta sebaran tutupan karang yang cukup meliputi hard coral dan soft coral sehingga cocok untuk Diving dan Snorcling, di beberapa tempat juga kita dapat menikmati Sunrise dan Sunset secara sempurna. Selain wisata laut dan pantai di pulau mbuang-mbuang terdapat juga wisata alam yaitu Danau Paisu dan Gua Pangan. Danau Paisu merupakan danau air laut dan letaknya di tengah gunung ±200 m dari tepi pantai dengan ± 5 ha sedangkan Gua Pangan. Gua ini berada ± 50 meter dari tepi pantai. Di desa bonebaru selain sebagai tempat wisata terdadat juga Lembaga Resmi Sebagai pengelola pusat kegiatan yang berkaitan seperti,, Konservasi Ijo Laut ( KILAU ), Banggai Cardinal Fish Centre ( BCFC ), Kantor Pusat Pengembangan Konservasi Perairan Kab Banggai Laut, Pusat Studi dan penelitian kelautan dan perikanan kabupten Banggai Laut, Pengembangan transplantasi terumbu karang dan rehabilitasi hutan mangrove oleh KILAU dan sebagai Sentra utama perdagangan ikan hias di Banggai Laut.
The Baeuty of Underwater : Banggai Cardinal
Fish
|
S
|
Laut banggai
adalah habitat bagi Banggai Cardinalfish
(BCF). Ikan Banggai Cardinal, atau juga di kenal masyarakat sekitar dengan ikan
capungan memiliki nama ilmiah Pterapogon kauderni, merukan ikan laut endemic di kabupaten banggai Laut,
Sulawesih Tengah dan tidak di temukan di tempat lain di dunia. Panjang badan
ikan ini sekitar enam sampai delapan sentimeter, bentuknya agak pipih dengar
ekor berbelah dua mirip burung wallet, memiliki warna coklat muda keperakan
dengan variasi bintik putih pada badan sirip. Ada belang melintang berwarna
hitam di badannya mulai dari sirip punggung sampai sirip perut, juga dari
jari-jari lemah sirip punggung sampai dengan sirip dubur. Habitat alami Banggai
Cardinalfish berada di perairan laut
dangkal dengan kedalaman hingga lima meter dengan pH 8,1 sampai 8,4 dan suhu
perairan 25°C sampai 28°C.
Banggai Cardinalfish biasanya hidup secara berkoloni di antara terumbu
karang dan kumpulan bulu babi. Simbiosis Banggai Cardinalfish dengan bulu babi dilakukan dengan cara mengupayakan
agar garis hitam pekat pada tubuh mereka berbaur membentuk garis lurus dengan
duri bulu babi yang bertujuan untuk penyamaran dan perlindungan diri dari
predator. Ikan ini sering terlihat berenang di padang lamun. Selain bulu babi,
ikan ini juga memiliki tempat perlindungan lain yaitu anemone laut dengan cara
memanfaatkan tubuh mereka yang kecil agar dapat menyelinap antara helaian
anemone laut.
Ikan Banggai Cardinalfish merupakan
salah satu potensi ekonomi yang harus dikelola dengan baik, sehingga dapat
memberikan manfaat secara berkelanjutan bagi masyarakat di masa sekarang dan
masa yang akan datang. Saat ini
penangkapan ikan Capungan Banggai merupakan salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat yang bermukim di
Banggai Kepulauan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan
dalam rangka pemanfaatan berkelanjutan ikan Banggai Cardinalfish adalah dengan
melakukan upaya perlindungan dengan penetapan statusnya menjadi jenis ikan
dengan Perlindungan Terbatas, sehingga masyarakat masih bisa memanfaatkan ikan
Capungan Banggai sebagai sumber pendapatan dengan bebetapa ketentuan
pembatasan, diantaranya membatasi ukuran ikan yang boleh ditangkap, sehingga
memberikan peluang kepada ikan Capungan Banggai untuk berkembang biak.
Maleo Si Burung Monogami Yang Langka
|
M
|
Yang menarik dari burung maleo ini
adalah prosesi adat Penjemputan Telur maleo atau biasanya di sebut Molabot
tumpe oleh masyarakat banggai. Molabot Tumpe merupakan Upacara Adat yang
seharusnya dilaksanakan setiap tahun
pada bulan September pada musim pertama bertelurnya burung Maleo. Upacara
Molabot Tumpe dilaksanakan oleh masyarakat Kota Banggai (Kabupaten Banggai Laut)
dan masyarakat Kecamatan Batui (Kabupaten Banggai). Upacara Molabot Tumpe
merupakan rangkaian Adat Istiadat Kerajaan Banggai masa lampau yang punya
pertalaian sejarah dengan berdirinya
Kabupaten Banggai dan Banggai Kepulauan. Konon katanya bila ada masyarakat
Batui tidak mengirim telur maleo ke banggai atau melanggar ketentuan saat
prosesi adat tumpe, biasanya akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,
misalnya sakit. Dan bila itu terjadi dan kebetulan kulit telur Maleo jatuh ke
sungai atau ke laut, maka kulit tersebut akan hanyut sampai ke Banggai.
Kejadian itu lazimnya akan mendatangkan hujan.
Lucky Club Casino Site: A Brand New Site - LuckyClub
BalasHapusA Brand New Site · New. Lucky Club casino site. Get the chance to win real luckyclub.live money on our new Lucky Club casino site.