Selasa, 23 Februari 2016

Destinasi Wisata Banggai Laut


Destinasi Wisata Banggai
K
abupaten Banggai Laut adalah daerah yang sedang berkembang saat ini dengan Fasilitas Publik yang sudah lengkap seperti Perkantoran, dan Rumah Sakit, serta merupakan salah satu Destinasi Wisata di Sulawesi yang terkenal dengan gugusan pulau-pulau kecil dan pantai - pantai dengan pasir putih serta airnya yg jernih menjadikan daerah Banggai Laut di Sulawesi Tengah sebagai obyek wisata yang sangat menarik.
Hampir setiap bulan banyak turis mancanegara maupun domestik yang berkunjung untuk menikmati keindahan alam. Gugusan pulau-pulau di banggai yang pada umumnya bertopografi datar, pantai berpasir putih, vegetasi pohon kelapa dan cemara pantai namun beberapa pantai juga bertopografi bukit dan di tumbuhi oleh mangrove di sekelilingnya. Dengan kondisi topografi tersebut menyugukan beberapa wisata antara lain panorama keindahan Garis pantai ± 3500 m dengan hamparan pasir putih halus yang di tumbuhi nyiur dan pinus laut, mempunyai kondisi perairan yang teduh dan tingkat Keanekaragaman genetika ekosistim laut yg cukup tinggi serta sebaran tutupan karang yang cukup meliputi hard coral dan soft coral sehingga cocok untuk Diving dan Snorcling, di beberapa tempat juga kita dapat menikmati Sunrise dan Sunset secara sempurna. Selain wisata laut dan pantai di pulau mbuang-mbuang terdapat juga wisata alam yaitu Danau Paisu dan Gua Pangan. Danau Paisu merupakan danau air laut dan letaknya di tengah gunung ±200 m dari tepi pantai dengan  ± 5 ha sedangkan Gua Pangan. Gua ini berada ± 50 meter dari  tepi pantai. Di desa bonebaru selain sebagai tempat wisata terdadat juga Lembaga Resmi Sebagai pengelola pusat kegiatan yang berkaitan seperti,, Konservasi Ijo Laut ( KILAU ), Banggai Cardinal Fish Centre ( BCFC ), Kantor Pusat Pengembangan  Konservasi Perairan Kab Banggai Laut, Pusat Studi dan penelitian kelautan dan perikanan kabupten Banggai Laut, Pengembangan transplantasi terumbu karang dan rehabilitasi hutan mangrove oleh KILAU dan sebagai Sentra utama perdagangan ikan hias di Banggai Laut.

The Baeuty of Underwater : Banggai Cardinal Fish

S
elain meyimpan potensi keindahan alam bawah laut yang sangat mempesona, Sulawesi tengah khususnya wilayah Banggai Laut menyimpan salah satu kekayaan dunia yang sangat langka, yakni adanya Banggai Cardinalfish

Laut banggai adalah habitat bagi Banggai Cardinalfish (BCF). Ikan Banggai Cardinal, atau juga di kenal masyarakat sekitar dengan ikan capungan memiliki nama ilmiah Pterapogon kauderni, merukan  ikan laut endemic di kabupaten banggai Laut, Sulawesih Tengah dan tidak di temukan di tempat lain di dunia. Panjang badan ikan ini sekitar enam sampai delapan sentimeter, bentuknya agak pipih dengar ekor berbelah dua mirip burung wallet, memiliki warna coklat muda keperakan dengan variasi bintik putih pada badan sirip. Ada belang melintang berwarna hitam di badannya mulai dari sirip punggung sampai sirip perut, juga dari jari-jari lemah sirip punggung sampai dengan sirip dubur. Habitat alami Banggai Cardinalfish berada di perairan laut dangkal dengan kedalaman hingga lima meter dengan pH 8,1 sampai 8,4 dan suhu perairan 25°C sampai 28°C.
Banggai Cardinalfish biasanya hidup secara berkoloni di antara terumbu karang dan kumpulan bulu babi. Simbiosis Banggai Cardinalfish dengan bulu babi dilakukan dengan cara mengupayakan agar garis hitam pekat pada tubuh mereka berbaur membentuk garis lurus dengan duri bulu babi yang bertujuan untuk penyamaran dan perlindungan diri dari predator. Ikan ini sering terlihat berenang di padang lamun. Selain bulu babi, ikan ini juga memiliki tempat perlindungan lain yaitu anemone laut dengan cara memanfaatkan tubuh mereka yang kecil agar dapat menyelinap antara helaian anemone laut.
Ikan Banggai Cardinalfish  merupakan salah satu potensi ekonomi yang harus dikelola dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan bagi masyarakat di masa sekarang dan masa yang akan datang.  Saat ini penangkapan ikan Capungan Banggai merupakan salah satu sumber  pendapatan bagi masyarakat yang bermukim di Banggai Kepulauan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pemanfaatan berkelanjutan ikan Banggai Cardinalfish  adalah dengan melakukan upaya perlindungan dengan penetapan statusnya menjadi jenis ikan dengan Perlindungan Terbatas, sehingga masyarakat masih bisa memanfaatkan ikan Capungan Banggai sebagai sumber pendapatan dengan bebetapa ketentuan pembatasan, diantaranya membatasi ukuran ikan yang boleh ditangkap, sehingga memberikan peluang kepada ikan Capungan Banggai untuk berkembang biak.

Maleo Si Burung Monogami Yang Langka



M
aleo yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleo, adalah sejenis burung dengarn panjang sekitar setengah meter. Uniknya, saat baru menetas anak burung maleo sudah bisa terbang. Telur maleo 240 hingga 270 gram per butirnya, setara dengan lima hingga delapan kali lipat telur ayam. Kini maleo terancam punah karena habitat semakin sempit dan telur telunya yang di ambil manusia. Diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor saat ini. Burunf ini memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan kaki abu0abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah mudah keputihan, di atas kepalnya terdapt tanduk atau jambul keras berwarna hitam. Jantan betina serupa. Biasanya betina berukuran lebih kecil di banding jantan dan berwarna lebih kelam di banding burung jantan. Tidak semua tempat di Sulawesi bida di temukan maleo. Populasi hewan endemic Indonesia ini hanya di temukan di hutan tropis daratan rendah Sulawesi yakni kabupaten Banggai.
Yang menarik dari burung maleo ini adalah prosesi adat Penjemputan Telur maleo atau biasanya di sebut Molabot tumpe oleh masyarakat banggai. Molabot Tumpe merupakan Upacara Adat yang seharusnya  dilaksanakan setiap tahun pada bulan September pada musim pertama bertelurnya burung Maleo. Upacara Molabot Tumpe dilaksanakan oleh masyarakat Kota Banggai (Kabupaten Banggai Laut) dan masyarakat Kecamatan Batui (Kabupaten Banggai). Upacara Molabot Tumpe merupakan rangkaian Adat Istiadat Kerajaan Banggai masa lampau yang punya pertalaian sejarah dengan  berdirinya Kabupaten Banggai dan Banggai Kepulauan. Konon katanya bila ada masyarakat Batui tidak mengirim telur maleo ke banggai atau melanggar ketentuan saat prosesi adat tumpe, biasanya akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya sakit. Dan bila itu terjadi dan kebetulan kulit telur Maleo jatuh ke sungai atau ke laut, maka kulit tersebut akan hanyut sampai ke Banggai. Kejadian itu lazimnya akan mendatangkan hujan.

1 komentar:

  1. Lucky Club Casino Site: A Brand New Site - LuckyClub
    A Brand New Site · New. Lucky Club casino site. Get the chance to win real luckyclub.live money on our new Lucky Club casino site.

    BalasHapus